Belajar Dari Nokia

PT PRATAMA ABADI INDUSTRI (IR)

Sharing Article - HR People Development
THE STORY OF NOKIA

“We Did Nothing Wrong, But Some How We Lost.” Itulah kata-kata terakhir dari CEO Nokia Jorma Ollila saat mengumumkan akuisisi Microsoft terhadap Nokia Bersama dengan puluhan eksekutif Nokia lainnya yang tidak tahan menitikan air mata.
Kita pasti mengenal brand gadget ini ? Iya, Nokia ohh Nokia, brand yang terkenal dengan tagline “Connecting People” ini juga terkenal dengan brand sejuta umat. Tentunya kita semua mengetahuinyakan? Bahkan kemungkinan besar kita pasti pernah memakai gadget buatan Nokia. Lalu Bagaimana nasibnya sekarang ini?
Perusahaan raksasa ponsel itu sudah dibeli oleh Microsoft dengan harga 7,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 79 triliun. Perusahaan ini tidak menyangka mereka akan lumpuh dalam waktu yang sangat singkat. Lalu apa yang menyebabkan Nokia lumpuh dengan begitu parah dan singkat sekali ?
Nokia tidak melakukan sesuatu yang salah, tapi pada kenyataannya duniapun berubah terlalu cepat. Perusahaan ini terlalu nyaman sehingga lupa untuk berubah seiring dengan tren masa kini. Akibat dari ini semua maka Nokiapun dipangkas oleh pesaing-pesaingnya dengan begitu cepat sekali.
Coba kita perhatikan pada saat itu dimana saat itu perusahaan-perusahaan produsen ponsel lain sedang sibuk-sibuknya mengeluarkan ponsel Android yang baru, Nokia masih saja nyaman dengan ponsel-ponsel Symbian mereka. Nokia terlalu nyaman dengan hal ini dan akhirnya merekalah yang jadi pecundang di era persaingan ini. Nokia telah keluar dari kompetisi Karena mereka tidak berubah seiring dengan perkembangan waktu.
Dari apa yang terjadi dengan Nokia ini bisa kita ambil pelajaran yang sangat berharga. Pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini tidak hanya untuk perusahaan-perusahaan di luar sana, bahkan pelajaran ini bisa kita ambil untuk diri kita sendiri. Berikut ini beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah jatuhnya raksasa ponsel”Nokia” :
1. Kita harus senantiasa berubah menjadi lebih baik. Jangan diam saja, dan jangan cepat merasa puas dan merasa bahwa apa yang sudah kita lakukan sudah yang terbaik.
2. Kita harus menyadari bahwa keuntungan yang kita miliki semalam mungkin bukan lagi satu kelebihan pada keesokan harinya. Jadi, jangan berbangga-bangga dengan kelebihan semalam dan lupa memperbaiki diri.
3. Untuk berubah, kita harus menerima bahwa cara kita itu salah atau sudah tidak releven. Ini berarti perubahan memang sesuatu yang susah. Tapi jadikan kisah Nokia ini sebagai pelajaran dan jangan sampai sudah mau tenggelam, baru ingin naik ke permukaan
4. Berubah tidak selalu berarti meniru cara orang lain. Mungkin, kita bisa menciptakan cara tersendiri yang sesuai dengan situasi kita

SEMOGA BERMANFAAT 😊
Share this article :
 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Faqih Muhammad - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger