Dewasa ini media massa
semakin memegang peran sangat penting dalam kehidupan politik. Aktivitas media
dalam melaporkan peristiwa-peristiwa politik sering memberi dampak yang amat
signifikan bagi perkembangan politik. Disini media bukan saja sebagai sumber
informasi politik, melainkan kerap menjadi pendorong ( trigger) terjadinya
perubahan politik. Ketika zaman orde baru terjadi dinamika pemberitaan yang
lebih terbuka terkait keberatan masyarakat terhadap pemerintahan orde baru.
Media dalam keadaan tersebut ikut andil dalam mempercepat tumbangnya rezim orde
baru pada tahun 1998 dalam sebuah gerakan yang luar biasa yang sampai saat ini
dikenal dengan gerakan reformasi. Pada saat itu pemberitaan yang sangat luas
terkait dengan gerakan reformasi yang dilakukan mahasiswa berserta masyarakat
oleh beberapa media cetak maupun elektronik telah berhasil menyebabkan efek
berkepanjangan (domino) tuntutan dipercepatnya pengunduran diri Presiden
Soeharto ke berbagai elemen masyarakat.
Banyak aspek yang perlu
kita pahami terkait media dalam suatu dinamika politik di negeri ini. Media
kita ketahui mempunyai daya jangkaunya (coverage) yang sangat luas dalam
menyebar-luaskan informasi politik, yang mampu melewati batas wilayah
geografis, kelompok umur, jenis kelamin, sosial ekonomi, status demografis, dan
perbedaan-perbedaan paham dan orientasi (psikografis) suatu masalah politik.
Media juga memiliki kemampuan untuk melipat-gandakan pesan (multiplier of
message) yang sangat luar biasa. Satu peristiwa politik yang terjadi dapat
dilipatgandakan pemberitaanya sesuai dengan jumlah eksamplar koran, tabloid,
dan majalah yang tercetak, juga bisa diulang-ulang penyiarannya sesuai dengan
kebutuhan. Dengan kekuatan media ini
dapat menimbulkan dampak yang sangat besar di tengah masyarakat. Dalam
informasi yang disampaikan oleh media terkait dengan dinamika politik
pemberitaan tersebut biasanya berkaitan
dengan media lainnya hingga membentuk rantai informasi (media as links in other
chains), tentu saja dengan adanya hal tersebut dapat menambah kekuatan
tersendiri pada penyebaran informasi politik dan dampaknya terhadap masyarakat.
Kita ketahui di
ahir-ahir ini, dimana dinamika politik sedang begejelok sangat luar biasa.
Partai-partai politik yang nanti mengikuti program pemerintah lima tahunan
(Pemilu) membuat suatu gambaran terkait dengan partai politik tersebut.
partai-partai politik saling mempromosikan calon-calonnya yang nantinya akan
dipilih oleh rakyat dengan semangat yang tinggi untuk menginformaskan kepada
publik kelebihan-kelebihan dari partai atau calon dengan penuh semangat yang
tinggi (euforia politik). Sebagai sebuah agen politik, media disini melakukan
proses pengemasan-pengemasan pesan yang akan disampaikan partai politik kepada
khalayak publik (framing of poitical messages) dan dalam proses inilah
sesungguhnya yang memyebabkan sebuah peristiwa atau aktor politik memiliki
citra tertentu di masyarakat.
Jika sebuah media sudah
menjadi agen politik maka persoalan objektivitas dalam pemberitaan politik
menjadi hal yang sangat krusial. Apalagi kita mengetahui bahwa salah satu ciri
khas dari media sebagai agen politik tersebut adalah sebagai pembentuk opini
publik.
Sebagai warga negara yang mempunyai
kepedulian besar terhadap keberlangsungan pemerintahan yang diinginkan untuk
lima tahun kedepan tentunya kita hasus mengerti dan mampu berfikir kritis
dengan muatan-muatan pemberitaan/informasi politik yang sedang gencar-gencarnya
dilakukan oleh media massa ataupun media elektronik. Sebagai warga negara,
menjadi suatu hal yang lumrah jika kita ingin selalu update dan menyoroti
setiap pemberitaan-pemberitaan politik, apalagi pada saat-saat krusial
kehidupan politik seperti masa kampaye pemilu 2014 saat ini.
Sekali lagi, kita harus
tetap mendalami dan berusaha untuk selalu menambah wawasan kita terkait dengan
dinamika media politik, dengan upaya menampah wawasan melalui pendidikan
politik. Upaya-upaya tersebut bisa dilatih dengan sering membaca informasi-informasi
baik melalui referensi buku bacaan maupun referensi yang bisa di dapat melalui
akses internet. Dengan harapan nantinya kita bisa menjadi pemilih yang cerdas
dan tidak mudah terpesona dengan banyaknya pencitraan-pencitraan partai politik
(aktor-aktor politik) yang di publikasikan oleh media. Semoga dengan kita ikut
berpartisipasi dan menjadi pemilih cerdas dalam pemilu 2014 ini kita dapat
berkontribusi besar untuk pemerintahan lima tahun kedepan dengan siapapun nanti
pemimpin yang terpilih. Semoga mereka-mereka yang telah terpilih nantinya mampu
mengayomi, mendengarkan aspirasi masyarakatnya seluruh negara ini.