5 Teguran Presiden SBY Ketika Sedang Pidato

Rupanya
Presiden SBY bisa kesal juga ketika ia sedang berpidato ternyata ada
beberapa orang yang tidak memeprihatikan dan mendengarkan pidato
Presiden dengan baik. Presiden yang merasa kesal pun harus memotong
pidatonya dan melakukan teguran kepada orang orang yang membuatnya
merasa tidaknyaman. Nah berikut ini ada 5 Teguran presiden SBY ketika
sedang pidato seperti dikutip dari detik.com berikut ini.
1. Presiden SBY Tegur Karyawan PT Dirgantara Indonesia yang Mengobrol
Presiden
SBY menegur karyawan PT Dirgantara Indonesia (DI) yang mengobrol saat
ia berpidato. Saat itu, SBY sedang berpidato untuk meresmikan penyerahan
40 panser buatan PT Pindad kepada Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso
di Hangar Pesawat C-235 Kompleks PT DI, Bandung, Jawa Barat pada 10 Juli
2009 lalu.
“Saya
kok lihat Bapak yang di situ kok bicara terus dari tadi. Tolong
didengarkan,” tutur SBY sambil menunjuk seorang karyawan tersebut.
SBY
mengingatkan karyawan tersebut saat memberikan sambutan terkait dengan
kemampuan bangsa Indonesia untuk menciptakan atau mengkreasikan
alat-alat militer buatan dalam negeri.
Sebelum
memarahi karyawan tersebut, SBY menjelaskan bahwa Indonesia harus malu
jika terus mengimpor alat-alat pertahanan dari luar negeri seperti
senapan, peluru, dan sepatu.
2. SBY Tegur Peserta Rapimnas yang Sandarkan Kepala di Tangan
Jangan
bergaya terlalu santai di forum yang dihadiri SBY. Misalnya saja
menyandarkan kepala di tangan seperti orang bengong. SBY tak segan-segan
menegur sikap orang tersebut.
Hal
itulah yang terjadi di Rapimnas III PD di JCC, Senayan, Jakarta pada 6
Desember 2009 lalu. Kala itu SBY sedang berpidato. Baru 10 menit bicara,
dia langsung terdiam sejenak. Matanya mengarah pada seorang pria
setengah baya yang duduk di baris kelima dari delapan baris tempat
duduk.
Pria
itu terlihat menyangga kepalanya dengan tangan. Sikap ini tampaknya
mengganggu SBY. “Anda sakit?” tanya SBY sembari tangannya menunjuk pada
pria yang mulai ubanan itu.
Pria
yang ditunjuk langsung tergagap. Dia kontan memperbaiki sikap duduknya,
seperti rekan-rekannya yang lain. Seluruh mata peserta Rapimnas yang
berjumlah 100-an dan semuanya mengenakan jaket biru PD, menatap ke
arahnya. Suasana jadi hening plus sedikit tegang.
“Tolong yang kelihatan sakit, Anda ke belakang sana. Cari dokter,” perintah SBY yang juga Ketua Dewan Pembina PD ini.
Pria
yang ditegur tak bisa berkata ba-bi-bu. Dia didekati seorang Satgas PD.
Satgas itu lalu membawa pria tersebut keluar dari ruangan.
Setelah orang itu pergi, SBY melanjutkan pidato sambutannya lagi.
3. Tutup Raker 2011, SBY Tegur Pejabat yang Tertidur
SBY
menegur seorang pejabat yang tertidur saat ia sedang memberikan arahan
penutup dalam rapat kerja bersama para menteri dan pejabat daerah tahun
2011.
“Dari
apa yang saya lihat termasuk tayangan televisi maka yang tertidur,
lebih baik di luar ruangan karena disorot televisi tidak bagus, karena
nanti ditanya rakyat apa sudah lelah menjadi pemimpin di daerahnya,”
kata SBY di JCC, Senayan, Jakarta pada 10 Januari 2011 lalu.
Pantauan
, sejak acara dibuka memang ada beberapa peserta yang terlihat mencatat
setiap poin yang disampaikan Presiden dalam sebuah notes yang dibagikan
sebelum acara. Namun, ada juga yang tampak mengantuk. Mereka memejamkan
mata sambil sesekali menundukkan kepala. Beberapa peserta lain, hanya
duduk sambil mendengar materi atau sekedar berdiskusi dengan rekan di
sebelahnya.
SBY
juga mengingatkan agar para peserta rapat tidak menggunakan ponsel
selama di dalam ruangan. Dia meminta 1.300 pejabat pemerintahan yang
hadir menyimak pemaparan dan tak perlu mencatat.
“Yang main HP juga, tidak perlu main-main apalagi yang bicara,” tambahnya.
4. SBY Tegur Perwira TNI-Polri yang Mengobrol
Presiden
SBY bereaksi keras saat memberikan kuliah di hadapan siswa perwira
TNI-Polri. Ia menegur sejumlah perwira yang ketahuan ngobrol di tengah
presentasi.
“Nomor
satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh. Kenapa berbicara terus,”
ucap SBY yang memberi pengarahan kepada siswa Sesko TNI, Sesko Angkatan
dan Sespimmen Polri di Gedung Jenderal Soedirman, Mako Secapa TNI AD,
Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (29/6/2012) lalu.
Saat
itu SBY memberikan kuliah bertema ‘Perkembangan Geopolitik di Asia
Pasifik Abad 21 dan Pengaruhnya Terhadap Indonesia’ kepada 1.000 perwira
TNI-Polri. Menjelang akhir presentasi ceramah, SBY yang tengah
menyampaikan materi tertahan pemaparannya. SBY mendekatkan diri ke alat
pengeras suara sambil raut wajah kecewa.
“Saya khawatir kalian tidak bisa berbuat apa-apa untuk negara dan TNI,” ucap SBY.
Seketika,
reaksi SBY itu diabadikan sejumlah wartawan televisi swasta yang hadir
di dalam gedung. Sedangkan hadirin dan perwira lainnya makin serius
mengamati kemarahan orang nomor satu di Indonesia itu.
“Mendengakan
merupakan penyempurna kepribadian. Kalau ada bicara, hargai dan
dengarkan,” tegas SBY sambil melanjutkan lagi memberikan materi kuliah.
5. SBY Ingatkan Anak yang Tertidur
Dua
anak tertidur di saat Presiden SBY membacakan pidato sambutan dalam
peringatan Hari Anak Nasional di IMAX Keong Emas, TMII, Jakarta, Rabu
(29/8/2012) lalu.
SBY
menghentikan pidatonya hingga yang tertidur tersebut berhasil
dibangunkan. “Tolong bangunkan yang tertidur, itu ada satu dua orang
yang tidur,” celetuk Presiden SBY.
Sekitar
tiga menit SBY menghentikan sambutannya untuk memberikan kesempatan
kepada anak yang tertidur itu bangun. Setelah itu dia pun melanjutkan
sambutan.
Di
dalam sambutannya, Presiden SBY menekankan anak-anak saat ini adalah
calon pemimpin bangsa di masa mendatang. Tantangannya di masa mendatang
yang sudah sangat global akan jauh berbeda dibandingkan yang para orang
tua alami.
Puncak
peringatan Hari Anak Nasional di TMII, dihadiri 500-an anak dari
Jabodetabek. Sebagian besar anak usia SD-SMP itu sudah berada di lokasi
acara sejak pukul 08.00 WIB.