Pengelolaan sumber daya manusia sudah jauh berkembang dari sebelumnya
lebih banyak menjalankan fungsi administrasi menjadi lebih strategis.
Salah satu fungsi strategis HR dalam organisasi adalah menyiapkan sumber
daya manusia/talenta di dalam organisasi yang memiliki kapabilitas dan
potensi untuk mendukung pencapaian strategi organisasi sekarang dan di
masa yang akan datang. Implementasi dari fungsi strategis ini biasanya
disebut Manajemen Talenta.
Berbeda dengan kebanyakan asumsi yang muncul dalam implementasi
manajemen talenta, perencanaan karir, perencanaan suksesi atau pemetaan
talenta bukanlah satu-satunya komponen manajemen talenta yang perlu
diimplementasi. Manajemen Talenta sesungguhnya mencakupi semua aspek
pengelolaan sumber daya manusia, mulai dari mencari kandidat dan
merekrut kandidat yang sesuai, merancang kebijakan retensi dan reward
yang optimal untuk mempertahankan talenta agar tidak pindah ke
kompetitor.
Manajemen Talenta bisa dibagi menjadi 4 proses besar, yaitu:
- Talent Acquisition – Sebagai awal, talent acquisition sangatlah penting karena menentukan seberapa besar usaha dan waktu yang kita harus investasikan untuk mengembangkan karyawan yang baru kita rekrut menjadi talenta yang baik untuk organisasi.
- Talent On-Boarding/Activation – Proses ini tidak hanya terfokus pada kegiatan-kegiatan orientasi/induksi yang memberikan pengetahuan mengenai visi, misi, nilai dan aturan perusahaan, namun juga memastikan Integrasi karyawan baru ke lingkungan kerja, agar karyawan baru segera dapat diterima di lingkungan kerja baru dan dengan efektif membangun relasi kerja yang mendukung produktivitas.
- Talent Development – seperti layaknya organisasi yang terus berkembang untuk terus kompetitif, maka talenta juga perlu dikembangkan untuk senantiasa memiliki kapabilitas yang dibutuhkan untuk mengeksekusi strategi organisasi. Mengembangkan talenta internal sebenarnya jauh lebih rendah risiko-nya dibanding merekrut karyawan baru. Asesmen terhadap talenta internal dapat jauh lebih akurat dilakukan dibanding melakukan seleksi kepada calon karyawan. Namun sering kali karena alasan sulitnya melakukan manajemen perubahan sering kali pengembangan talenta internal dilupakan.
- Talent Retention – talenta yang baik adalah sebuah asset yang sangat penting untuk organisasi namun sulit sekali ditemukan dan mengembangkan talenta untuk menjadi talenta yang optimal buat organisasi telah menghabiskan banyak waktu dan usaha, sehingga perlu dijaga dan dihargai secara baik pula. Komitmen dan kepuasan berkarir dan bekerja talenta dalam organisasi perlu diperhatikan, terutama talenta yang terbaik. Perlu dingat juga, semakin baik talenta yang kita miliki semakin banyak pula kompetitor yang ingin merebutnya.
Dari ke-empat proses tersebut, biasanya implementasi manajemen
talenta terfokus pada implementasi perencanaan karir, perencanaan
suksesi dan pemetaan talenta yang sebenarnya hanya mewakili satu proses
dari empat proses yang ada. Padahal integrasi dari ke-empat proses ini
merupakan kunci dari implementasi manajemen talenta yang baik. Tanpa
keterkaitan dan kesinambungan proses dan kebijakan, implementasi
manajemen talenta pasti tidak terlaksana dengan baik. Tanpa implementasi
talent acquisition dan activation yang baik, maka komitmen waktu dan
usaha untuk talent development menjadi jauh lebih besar dan membutuhkan
investasi yang juga semakin mahal. Lebih parah lagi, jika tanpa
implementasi talent retention yang baik, talenta yang sudah dikembangkan
bisa jadi dengan cepat keluar dari organisasi dan pindah ke kompetitor,
sehingga semakin sia-sia usaha yang kita lakukan untuk mengembangkan
mereka.
Mengimplementasikan manajemen talenta memang membutuhkan komitmen
tinggi dan perubahan mindset pengelolaan sumber daya manusia di dalam
organisasi, namun implementasi manajemen talenta yang baik memastikan
organisasi memiliki sumber daya manusia yang siap untuk mengeksekusi
strategi dan terus menumbuhkan organisasi menjadi yang lebih baik.
Penulis :
VP HR Services of PT GML Performance Consulting