Masa Muda memang masa
dimana ada semangat yang menggebu untuk berusaha, namun di sisi lain
juga masa ini akan menjadi kurang berguna jika dipakai untuk aktivitas
yang kurang bermanfa’at dalam perjalanan hidup kita.
Korupsi menjadi hal
yang cukup popular saat ini dan layaknya sudah sering kita mendengar
berita tentang hal ini mulai dari yang kecil hingga yang nilainya besar.
Pembelajalan korupsi memang sudah dimulai dari masa pemebelajaran
anak-anak, namun masa yang bias dibilang kontribusi pengenalan akan
korupsi dan sistem politik adalah masa Mahasiswa.
Kenapa mahasiswa?
Pernah atau mungkin
seringkah anda mendengar bahwa banyak sekali demontrasi tentang hukum
dan korupsi yang dilakukan Mahasiwa? Ya, hampir bisa dipastikan sebagian
dari kita menggunakan masa muda saat jadi Mahasiwa dengan aktivitas
ini. Karena di masa ini kita akan lebih banyak mengenal golongan atau
grup Mahasiswa dengan berbagai doktrinnya yang bias juga disebut OKP
(Organisasi Kemasyarakatan Pemuda).
Saat Mahasiswa
sebagian kita mungkin akan mengenal namanya BEM (Badan Eksekutif
Mahasiswa) yang kadang juga disandingkan dengan MPM (Majelis
Pertimbangan Mahasiswa), kalau tentang nama mungkin setiap Perguruan
Tinggi ada yang berbeda namun juga sama. Mahasiswa juga punya Presiden
dalam Badan Eksekutif Mahasiswa ini, seolah –olah seperti Politik Negara
maka sistem Politik di kampus ini juga menggunakan proses dalam memilih
Presiden atau wakil Mahasiswa di MPM serta Himpunan Mahasiswa dalam
tataran Jurusan yang umunya disebut HMJ atau Hima.
Proses Politik kampus
dalam memilih wakil mereka di BEM, MPM atau HMJ/Hima inilah terkadang
ada proses transaksi korupsi yang jadi pembelajaran bagi sebagian
Mahasiswa. Proses Pemilihan terkadang berbeda tiap perguruan Tinggi,
sebagian meniru hamper sama dengan proses Pemilihan Presiden Negara
dengan menggunakan Sistem kepartaian. Dari Partai-partai inilah akan
terlihat bagaimana sekat antar Mahasiswa yang sebelumnya dengan doktrin
dan warna baju besar OKP sudah mengalami perbedaan maka dengan Adanya
Partai terlihat OKP mana yang memiliki peran besar dan pengaruh dalam
sebuah Partai, jika anggota OKP cukup banyak tentunya sebuah partai tak
memerlukan bantuan koalisi dengan OKP lainnya. Hal ini hampir sama
dengan yang terjadi di Politik negeri ini, sebagian partai Politik
justru muncul dari Ormas atau Organisasi Masyarakat seperti Nasdem; jadi
perlu dilihat lebih dalam kiprah Ormas yang proses lounching-nya
terkadang terkesan terlalu besar bias jadi berubah menjadi ideology
kepartaian.
Dalam proses Pemilu
raya Mahasiswa, mungkin bisa ditemukan adanya kampanye hitam (black
campaign) dan berbagai hal lain yang memang sebagian mahasiswa
mengetahui itu salah namun dengan berbagai cara untuk menang hal itu
dilakukan. Tak samapai disitu, saat sudah terpilih pun jika sebuah OKP
memiliki banyak anggota atau dalam istilahnya menguasai sebuah Perguruan
Tinggi maka proses pengamatan korupsi setelah terpilih jadi sedikit
berkurang karena sesama OKP. Proses pengenalan korupsi ini ditunjang
lagi dengan mungkin sebagian “pejabat” mereka di Badan mahasiswa
melakukan korupsi seperti penggelembungan dana bahkan penggunaan dana
kampus untuk keperluan pribadi dengan tidak sah.
Proses yang kurang
baik ini terkadang sampai pada masa akhir yakni tanpa adanya Laporan
Pertanggung Jawaban yang jelas, hal ini pernah saya temui di salah satu
perguruan Tinggi yang Presiden BEM-nya kabur tak mau melakukan
Pertangung Jawaban. Padahal sebelum menjadi Presiden BEM ia dikenal
sangat aktif dalam bersuara.
Apa yang terjadi?
Apa yang sebenarnya
terjadi di negeri ini? Proses Politik kampus merupakan pembelajaran awal
bagi generasi muda negeri ini yang beruntung bias menimba ilmu di
Perguruan Tinggi untuk mengenal sistem politik serta menjauhi tawaran
yang menggiurkan untuk korupsi.
Mungkin karena inilah
sebagian orang antipasti terhadap yang namanya politik termasuk para
generasi muda. Karena segala hal yang di Politik digambarkan sebagian
generasi muda kita adalah sebuah intrik yang kurang baik yang cenderung
sebagai pembelajaran menjadi koruptor.
Semoga Generasi Muda
negeri ini bukan hanya suka memprotes atau melakukan demontrasi ke
Pemerintah namun juga segera melakukan perbaikan diri jika merasa akan
melakukan hal yang kurang baik…
sumber :[SH] :www.kompas.com