Kenapa
mahasiswa sering pulang kampung???sebuah pertanyaan yang sering kita
dengar bahkan sering juga kita lakukan..bila kita bertanya pada
mahasiswa pada umumnya mereka akan berkata ingin berkumpul dengan
keluarga dan sanak family,,,,kangen orang tua,,,kangen pacar (mungkin
),,ingin melepas penat setelah menjalani kuliah yang
melelahkan,,dll,,,,yaa,,,itu semua jawaban benar dan normal…..tapi,,
adakah tujuan lain lain yang melatar belakangi mahasiswa untuk segera
pulang ketika liburan datang?????
Dosen
saya pernah bertanya……untuk apa dan apa alsannya mahasiswa sering2
harus pulang kampung???? Padahal waktu yang “terbuang” karena mudik ini
bisa digunakan untuk menambah bahan bacaan atau sekedar menyiapkan
tugas2 kampus.dan sebenarnya mahasiswa itu diharuskan membawa pulang
ilmu yang telah diperolehnya di bangku perguruan tinggi dan menerapkan
serta memperbaiki pola2 prilaku yang tidak efektif di pedesaan…atau
malah karena terlalu sering pulkam mahasiswa tersebut berubah kembali
menjadi orang desa dan berprilaku seprti itu.????
“Ritual”
mudik memang identik sebagai ajang silaturahmi antar keluarga dan sanak
family,,,namun sebenarnya ada maksud lain yang berperan cukup penting
dalam member stimulus kepada individu untuk mudik,,,,salah satunya
adalah ajang pamer status….
Kendati
kewajiban social untuk silaturahmi sudah terpenuhi ada kecenderungan
tradisi lebaran sejak beberapa tahun belakangan dimanfaatkan untuk
memamerkan status social. Prilaku pamer social tersebut ditandai dengan
pamer kendaraan,baju baru lengkap dengan pernak pernik perhiasan dan
lainnya.
Manfaat libur bersama bagi keluarga saat lebaran berdampak psikis bagi seseorang yang mempunyai hubungan erat dengan kerabatnya.
Penampilan
masyarakat yang mudik dengan memamerkan status social itu adalah untuk
memperlihatkan kepada keluarga atau pada kalangan kerabatdan masyarakat
bahwa status social mereka meningkat karena dinilai sukses diperantauan.
Namun
justru banyak penampilian mereka yang “kamuflase” atau mengelabui
orang. Ditandai dengan membawa kendaraan pribadi(walaupun dirental,baju
baru atau lain2.artinya ketika mudik lebran citra dan status perlu terus
diajaga agar orang kampong menjadi bangga dan menambah prestise
tersendiri bagi sipelaku.
Dan
sebaliknya orang atau kerabat dikampung juga menjadi bangga akan
kerabtnya yang ada di rantau,dan dapat memamerkannya dikalangan
masyarakat kampong itu sendiri………….
Nah bagaimana dengan mahasiswa???
Dibeberapa
daerah,,menjadi mahasiswa itu menjadi prestasi tersendiri bagi bagi
pribadi tersebut maupun bagi keluarganya,,sebab dari tahun ke tahun
untuk menjadi seorang mahasiswa itu sulit,,,sulit dalam bidang ekonomi
maupun sulit dalam hal kelulusan,,bahkan tidak sedikit yang bercita2
untuk masuk perguruan tinggi ternama di jogja misalnya UNY namun
bukan lulus yang didapat tapi “LOLOS”.
Beranjak
dari fakta tersebut apabila ada anggota keluarga yang diterima menjadi
mahasiswa,secara tidak langsung akan menjadikan masyarakat sekitarnya
melabelkan status baru bagi individu tersebut,,,Tentunya sebuah status
yang Prestisius yaitu “mahasiswa” terlepas dari apakah dia benar2
melaksanakan kewajibannya sebagai mahasiswa dengan KULIah yang
sebenar2nya ataupun hanya menjadikan ayahnya sebagai “Kuli”,tapi yang
pasti masyarakat tidak mau tau hal tersebut,,
Nah
ketika si “Mahasiswa itu pulang kampung,,,masyarakat akan menyambutnya
secara informal baik itu di warung kopi ketika dia bersosialisasi maupun
ketika berkunjung kerumah individu tersebut. Seringkali kebiasaan ini
dilakukan secara continue atau terus menerus dan akhirnya menjadi
kebiasaan. Namun kacaunya….si mahasiswa dan keluarganya seakan
menikmati pujian-pujian tadi dan ketagihan,sehingga memberikan stimulus
bagi orang tua untuk buru-buru menyuruh anaknya untuk selalu pulang
kampung, supaya keluarganya bangga dengan memamerkan Status tadi.….
APAKAH ANDA SEPERTI ITU??????
Saya sich..pulangnya tiap libur semester aja......he,,he
SALAM MAHASISWA INDONESIA
SALAM MAHASISWA INDONESIA
@Yogyakarta