sistem Pendidikan Non Formal
Pada awal perkembangannya islam di Indonesia, pendidikan islam di
Indonesia dilaksanakan secara informal. Agama islam datang ke Indonesia
dibawa oleh para pedagang muslim.
Dalam operasionalisasinya, mereka melakukan pendidikan dan menyebarkan
agama islam dengan
perbuatan, dengan contoh dan suri tauladan. Pada waktu itu para
pendakwah islam melaksanakan penyiaran
agama islam kapan saja., dimana saja, dan kepada siapa sajayang ditemui
oleh mereka. Pendidikan dan pengajaran secara informal ternyata membawa
hasil yang sangat baik.
Mereka dibiasakan untuk melakukan perbuatan-perbuatan dengan didahului
membaca basmalah. Usaha-usaha pendidikan agama dimasyarakat yang kelak
dikenal dengan pendidikan non formal. Dimasyarakat yang kuata agamanya
ada tradisi yang mewajibkan anak-anak yang sudah berumur 7 tahun.
Modal pokok yang dimiliki mereka adalah semangat menuntut ilmu agama
bagi anak-anak. Implementasi pendidikan dipusat-pusat pendidikan non
formal seperti surau, langgar, masjid, serambi rumah sang guru adalah
berkumpul murid besar dan kecil.
Motivasi lain yang mendorong untuk didirikannya pesantren adalah
keinginan untuk lebih mengintensifkan pendidikan pada anak-anak. Pondok
berarti tempat menginap (asrama). Pesantren berarti tempat para santri
mengaji agama islam. Pondok pesantren adalah tempat murid-murid mengaji
agama islam.
Unsur-unsur Pokok dari Suatu Pesantren itu Ada 5, yaitu:
a. Pondok
b. Masjid
c. Santri
d. Kyai
e. Pengajaran kitab-kitab klasik
Santri dapat digolongkan kepada dua kelompok, yaitu:
1. Santri mukim
2. Santri kalong
Kyai adalah tokoh sentral dalam suatu pesantren. Kitab-kitab klasik yang
diajarkan di pesantren digolongkan kepada 8 kelompok, yaitu:
1. Nahwu
2. Fiqih
3. Ushul fiqh
4. Hadist
5. Tafsir
6. Tauhid
7. Tasawuf
8. Etika
Berdasarkan bangunan fisik, pesantren dapat dipolakan menjadi lima pola:
1. Pola pertama, pesantren yang hanya memiliki dan mengoptimalkan
masjid dan rumah kyai
2. Pola kedua, pesantren dan fasilitas fisik menjadi rumah kyai,
pondokan
3. Pola ketiga, pesantren dengan fasilitas, fisik, masjid,rumah kiyai
dan madrasah
4. Pola keempat, pesantren dengan fasilitas masjid, rumah kyai, pondok
dan tempat keterampilan
5. Pola kelima, pesantren yang memiliki fasilitas fisik masjid, rumah
kyai, pondok
Adapun susunan pendidikan dan pengajaran islam pada zaman sultan agung
mataram:
a. Tingkat rendah pengajian Alquran
b. Tingkat menengah pesantren desa (pengajian kitab)
c. Tingkat tinggi pesantren besar
d. Tingkat tinggi pesantren keahlian
Isi Pendidikan Islam di Indonesia
Tujuan yang hendak dicapai ada yang bersifat tujuan akhir, yaitu
menjadikan muslim yang paripurna. Isi pendidikan islam yang diajarkan
untuk mencapai tujuan tersebut adalah pokok-pokok aqidah islam dan
ajaran-ajaran islam yang mudah dipahami dan dilaksanakan.
Isi pendidikan islam pada tingkat permulaan meliputi :
a. Belajar membaca Alqur’an
b. Pelajaran dan praktek shalat
c. Pelajaran ketuhanan (teologis)
Pada tingkat yang lebih tinggi diajarkan :
1. Bahasa arab
2. Ushul fiqh
Apabila generalisasi isi pendidikan dan pengajaran agama islam baik yang
diajarkan disurau-surau, langgar, masjid maupun pondok pesantren adalah
sebagai berikut:
a. Pengajian Alqur’an yang pelajarannya meliputi:
1) Huruf hijaiyah dan membaca Alqur’an
2) Ibadah praktek dan perikunan
3) Keimanan (sifat duapuluh)
b. Pengajaran kitab yang pelajarannya meliputi:
1) Ilmu sharaf
2) Ilmu nahwu
3) Ilmu fiqh
4) Ilmu tafsir
Isi pendidikan islam formal di Indonesia
1. Ilmu nahwu
2. Ilmu fiqh
3. Ilmu tafsir
4. Ilmu tauhid
5. Ilmu hadist
6. Ilmu musthalahul hadist
7. Ilmu mantiq
8. Ilmu ma’ani
9. Ilmu bayan
10.Ilmu badi’
11.Ilmu ushul fiqh
Sekolah Umum yang sederajat misalnya:
a. Al Jami’ah di sunayang Batu sangkar
b. Sekolah guru islam
Madrasah ibtidaiyah pelajarannya meliputi:
1. Ilmu-ilmu agama
2. Bahasa arab
3. Pengetahuan umum
Madrasah tsanawiyah pelajarannya meliputi:
1. Ilmu-ilmu agama
2. Bahasa arab
3. Pengetahuan umum
Sekolah guru islam pelajarannya meliputi:
1. Ilmu-ilmu agama
2. Bahasa arab dan kesusastraannya
3. Pengetahuan umum, yaitu:
- Berhitung dagang
- Al jabar
- Ilmu ukur
- Ilmu alam
4. Ilmu-ilmu mendidik dan mengajar
5. Ilmu jiwa