Seorang teman saya bercerita bagaimana
susahnya challenge yang dihadapi perusahaannya di masa krisis seperti sekarang
ini. Pressure nya makin tinggi, profit nya makin
tergerus, expense nya naik, dan suasana bisnis makin kompleks dan penuh dengan
ketidakpastian. Dia pun bilang,"This is like the
biggest crisis that I faced in my entire career". Dan dia pun menyeruput secangkir kopi di
depannya sambil menghela nafas. Saya pun tersenyum lega sambil
berfikir," Mestinya dia bersyukur"
Pada tahun 2007 saya memindahkan seluruh
keluarga saya ke Beijing.
Dan yang saya pelajari adalah aksara Cina
(di mana satu aksara melambangkan satu
kata) untuk melambangkan krisis itu mirip sekali dengan aksara yang
melambangkan kesempatan (opportunity).
And the Chinesse got it right. Crisis is
opportunity. Pada saat terjadi sebuah krisis selalu ada kesempatan untuk
memperbaiki dan mempelajari hal hal yang baru.
Demikian juga dengan leadership.
The great leaders are born during the
crisis.
Karena krisis memang mengharuskan mereka
mengasah kemampuan mereka agar lebih piawai mengendalikan situasi.
Kita tidak akan pernah mampu menjadi
nahkoda yang hebat kalau kita hanya berlayar di lautan yang tenang. Nahkoda
nahkoda yang hebat lahir pada saat kapalnya dihantam badai dan ombak yang
hebat. Dan pada saat itulah kemampuan seorang nahkoda diasah sampai akhirnya
dia mampu menjadi seorang nahkoda yang handal.
Dan ombak dan badai juga akan menjadi
ujian, nahkoda yang bermental juara akan terus menerus berusaha dan belajar,
sementara nahkoda nahkoda yang lain menyerah.
Jadi nahkoda sejati justru akan merasa
boring dan bosan pada saat laut tenang. Tetap waspada. Nahkoda yang hebat akan
menggunakan ombak dan badai sebagai ujian dan alat untuk menempa kemampuan
mereka.
Demikian juga dengan business leadership.
Leader leader yang hebat justru akan menganggap krisis yang terjadi
perusahaannya sebagai sarana untuk mendevelop dirinya dan teamnya. Pada saat
krisis dibutuhkan banyak kemampuan untuk mengendalikan situasi dan ketenangan
dalam mengambil keputusan. That's why crisis is a great opportunity to excell .
Dan dari situlah akan lahir great leaders
yang baru karena kemampuan yang terasah dan teruji selama krisis tersebut.
Tetapi, ingat, opportunity ini hanya bisa
diambil oleh leader leader yang memang persistence dan perserverance (keukeuh).
Karena ada juta leaders yang benci dengan
crisis. Dan setiap kali terjadi crisis akan takut, khawatir, cemas, was was,
galau, dan bahkan akhirnya lari dan meninggalkan tanggung jawabnya.
The question is which one are you?
Do you want to be a great leader who use
the crisis as one way to develop yourself and your team?
Or do you want to run away everythime a
crisis happen.
Only you can answer that question.
So, what should you do during the crisis
then?
Lesson 1: Leaders must face reality.
Reality starts with the person in charge.
Untuk mengerti akar permasalahannya dari
krisis, semua member leadership team harus berani mengakui the reality and the
whole truth. Leaders tidak akan bisa
menyelesaikan masalah kalau mereka tidak mengakui permasalahannya dan peran
mereka di situ.
Lesson 2:
No matter how bad things are, they will get
worse.
Pada saat dihadapkan dengan situasi yang
buruk, leaders seringkali tidak percaya bahwa situasinya seburuk itu dan
seringkali mereka mengingkari (deny) hal ini.
Get to the bottom, understand how bad is
the situation and discuss how we can solve together.
Lesson 3: Don't do it only by youself.
Seringkali leader menganggap bahwa krisis itu
adalah bebannya dia sendiri. Mereka menyendiri dan berusaha memecahkan
masalahnya sendiri. In reality, leaders must have the help of all their people
to devise solutions and to implement them. This means bringing people into
their confidence, asking them for help and ideas, and gaining their commitment
to painful corrective actions.
Lesson 4: Before asking others to
sacrifice, first volunteer yourself.
Seandainya ada pengorbanan yang harus
dilakukan (effort, time or even money) – and there will be – then the leaders
should step up and make the greatest sacrifices by themselves.
Lesson 5: Never waste a good crisis.
Pada saat situasinya baik baik saja ,
banyak yang resistance pada perubahan. Sebuah krisis memberikan kesempatan emas
untuk meningkatkan sense of urgency dan mengimplementasikan perubahan yang
diperlukan agar bisnis tetap stay competitive.
Hope this will help us to use the crisis to
develop ourselves and our team.....during the crisis.
Because in every crisis a great leader is
born. Will it be you or someone else? That's your choice.