oleh : Faqih Muhammad
Jauh sebelum kebudayaan barat masuk ke bumi pertiwi, kebudayaan kita
jauh lebih berperadaban. Hidup bermasyarakat dengan norma-norma
kesusilaan telah dahulu ada di peradaban negara kita. Saat ini,
kebudayaan itu sedikit demi sedikit mulai terkikis.
Kita juga tidak dapat berpaling dari kenyataan penjajahan budaya barat. Bahwa bangsa ini selalu demam dengan trend-trend barat yang asusila. Satu contoh saja kita ambil. Ketika orang-orang barat menyelenggarakan kontes ratu sejagat misalnya, maka dengan antusias Negeri timur mendelegasikan wanita-wanita terhormatnya untuk ditelanjangi, Cuma karena takut dikatakan terbelakang dan tidak modern. Belum lagi desain-desain busana wanita yang sangat tidak menghargai keindahan tubuh wanita, kemolekan tubuh wanita yang seharusnya ditutupi, dieksploitasi ke setiap sudut mata memandang. Ini salah satu bentuk penjajahan budaya bukan? Sungguh ironis memang.
Dan yang lebih ironis lagi, Budaya berpakaian bebas, kadang membuat
generasi kita tergiur. Dari pemikiran barat yang mengacu kepada
kebebasan hak asasi manusia dan kebebasan berekspresi membuat kita
ikut-ikutan. Sebagian dari kita menganggap teori hak asasi manusia ini
sebagai suatu keadilan.
Munculnya pemilihan Miss Universe sebagai ajang internasional pada tahun
1952, motif utamanya adalah bisnis. Perusahaan Pasific Mills
menyelenggarakan acara itu untuk mempromosikan pakaian Catalina. Pada
tahun1996, Donald Trump membeli hak kepemilikan kontes ini yang kemudian
ditayangkan CBS dan pada tahun 2003 beralih ke NBC, yang tentunya
sangat kental dengan kepentingan bisnis. Demikian pula di Indonesia,
kontes ratu-ratuan ini yang dimobilisasi oleh perusahan kosmetik Mustika
Ratu dan Marta Tilaar, hanyalah untuk mempromosikan produknya, sehingga
wanita Indonesia akan tergila-gila kosmetik.
Apapun alasan yang dijadikan justifikasi dalam ajang tersebut hanyalah
sebuah usaha menelanjangi norma-norma negeri timur dan usaha
melegitiminasi penjajahan terhadap budaya islam. Karena mendongkrak
citra bangsa, kebebasan hak asasi, kecerdasan suatu bangsa dan sopan
santun ataupun peradaban yang modern tidak bisa dipresentasikan dengan
seorang gadis atau wanita yang tidak punya rasa malu untuk telanjang di
hadapan dunia. Ini adalah bukti kebodohan yang tidak pernah mengerti
tentang tata nilai dan kehormatan sebuah bangsa.
TERHADAP KEBUDAYAAN TRADISIONAL
Seiring perkembangan zaman, era masyarakat modern kini cenderung lebih mengakar pada budaya Barat yang dianggap lebih berkualitas. Semangat zaman dengan pengaruh Barat ini, sudah dianggap sebagai ciri kemodernan atau sebagian dari ekspresi kebudayaan terkini.
Seiring perkembangan zaman, era masyarakat modern kini cenderung lebih mengakar pada budaya Barat yang dianggap lebih berkualitas. Semangat zaman dengan pengaruh Barat ini, sudah dianggap sebagai ciri kemodernan atau sebagian dari ekspresi kebudayaan terkini.
Berdasarkan atas peristiwa paradigma budaya yang ada di daerah kita, kita harus prihatin dan juga perlu memberi buah pikir kepada masyarakat tentang budaya daerah lokal sangatlah penting. Dengan demikian kita dapat meneladani para nenek moyang kita terdahulu yang telah susah payah membuat suatu budaya yang telah tercipta dan tidak terpikirkan oleh kita betapa sulitnya membuat budaya yag mempunyai nilai estetika yang tinggi.
Melihat fenomena Indonesia bahwa tentang modernisasi, dan pengaruh
Negara maju. Banyak efek atas keberlangsungan pembangunan Indonesia.
Secara system memang Indonesia sudah lebih maju, namun dari kemajuan itu
baik dari pendidikan,social, dan tekhnologi. Para pelakunya tidak
pernah memperhatikan efek dari kemajuan itu, utamanya bagi masyarakat
yang belum siap mengikutinya dan juga para generasi muda.
Jelas SDA dan SDM akan semakin lemah dan berkurang karena didalam pembagunan itu sendiri konteks Indonesia tidak memperhatikan etika pembangunan. Bahkan adanya tuntutan kemajuan semakin lama semakin tidak bisa mengelola dan mengaturnya. Contoh satu juga kita ambil seperti pemilihan Presiden. Ternyata uang yang banyak dibuang secara sia-sia. Mengapa uang itu tidak untuk pemberdayaan masyarakat. Artinya pemilu demokrasi sah-sah saja akan tetapi jangan terlau banyak mengeluarkan uang Negara hanya untuk acara yang sesaat.
Negara kita yang dikategorikan negara berkembang sebenarnya belum siap dengan kemajuan yang berasal dari pemikiran barat. Barat yang dengan seluruh kebudayaannya mendukung berjalan kemajuan mereka. Tetapi kita yang masih memakai kebudayaan timur, dan sedikit banyaknya telah tersusupi oleh pemikiran barat malah menjadi kacau balau. Masyarakat belum siap menghadapi perubahan sosial.
Masuknya modernisme dan hegemoni Negara adidaya yang masuk ke-Indonesia
menjadikan budaya yang tercipta di Indonesia kini sudah seakan-akan
mulai luntur, berbagai kesempatan orang asing memasuki Indonesia,
mengakibatkan terberangusnya budaya yang ada (tradisonal) seperti gotong
royong, norma-norma, etika, estetika alam dan solidaritas terkikis
perlahan-lahan sehingga terjadi renggangnya budaya kebersamaan.
Budaya barat yang di bawa oleh orang barat mengakibatkan orang Indonesia
terluluh lantahkan untuk mengikuti budaya tersebut. Pola hidup yang
sifatnya sesaat, nafsu dunia, mengakibatkan dekadensi, baik moral, seni
dan lainya. Budaya tradisional akhirnya kalah menarik, mereka lebih
tertarik mengembangkan budaya asing yang serba seksi dan enggan dengan
budaya yang kuno ( tradisional). Makanya tidak salah dibalik kemajuan
Indonesia sebetulnya mengalami kemunduran terutama dibidang SDA dan
SDM-nya. Karena tidak ada perkiraan dalam jangka panjang ( kurangnya
etika dalam pengelolaan dan pelestarian itu sendiri).
Padahal yang tradisional jika masyarakat bisa berfikir dengan akal
sehatnya bahwa budaya yang tradisional apabila dikembangkan maka mampu
menarik budaya disekitarnya untuk mengikutinya. Dengan rasioalisasinya
menjaga dan terus melestarikan budaya itu. Namun tidak sepenuhnya dengan
mempertahankan budaya yang ada akan mampu menciptakan perubahan. Karena
kita tau ada kemungkinan terciptanya sebuah perubahan lewat dua factor
penting ini, pertama faktor internal, kedua faktor eksternal.
Indonesia mendambakan pembangunan baik ekonomi, pendidikan, stabilitas
social dan politik. Secara umum Pembangunan adalah merupakan suatu upaya
bagaiamana memajukan suatu tempat sehingga strata dengan tempat yang
sudah dianggap maju. Baik itu ekonomi, pendidikan, politik, dan budaya.
Seperti di Negara Eropa, cina dan Negara yang berkembang lainya. Ketika
kita mencoba melihat pada daerah terpencil ( desa-desa) yang hanya bisa
melihat sebuah perkembangan sains dan tekhnologi. Maka pembangunan
dianggap suatu malapetaka. Mengapa malapetaka, karena ia mempunyai
asumsi dasar bahwa sulit untuk mengikuti pola hidupnya. Terutama dalam
dunia pendidikan, disebabkan karena ekonomi lemah. Pembangunan yang
memiliki orientasi materi maka seseorang atau masyarakat untuk mengikuti
negara yang sudah maju terutama dibidang ekonomi maka dibutuhkan
kreatifitas yang tinggi pada setiap personal. Tangguh, siapa bermain dan
bersaing didunia modern ini.
Budaya asing yang masuk keindonesia menyebabkan multi efek. Budaya
keindonesiaan perlahan-lahan semakin punah.berbagai iklan yang
mengantarkan kita untuk hidup gaul dalam konteks modern dan tidak
trsdisional sehingga memunculkan banyaknya kepenctingan para individu
yang mengharuskan berada diatas kepentingan orang lain. sehingga yang
terjadi sifat individualisme semakin berpeluang untuk menjadi budaya
kesehariannya. Ini semua sebenarnya terhantui akan praktik budaya yang
sifatnya hanya memuaskan kehidupan semata.
Dalam teori modernisasi dinyatakan bahwa setiap Negara harus melakukan
spesialisasi produksi sesuai dengan keuntungan komfaratif yang
dimilikinya. Negara-negara dikatulistiwa yang tanahnya subur, misalnya,
lebih baik melakukan spesialisasi dibidang produksi pertanian. Sedangkan
dibumi sebelah utara, yang iklimnya tidak cocok untuk pertanian,
sebaiknya melakukan spesialisasi produksi dibidang Industri.Mereka harus
mengembangkan tekhnologi, untuk menciptakan keunggulan komparatif bagi
negrinya.
Ada dua permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dunia, termasuk
didalamnya Indonesia yaitu masalah sosial politk dan masalah ekonomi.
Maka dari dua masalah ini sangat rumit untuk diselesaikan dikarenakan
banyaknya kepentingan yang terselubung dalam masalah diatas maka tidak
salah ada sebuah ungkapan dalam suatu masyarakat yang menginginkan
kesejahteraan. Bahwa masyarakat akan percaya pada pemerintah apabila ia
mampu mejaga kestabilan ekonomi yang secara generalnya mampu menjaga
proses jalannya ekonomi itu sendiri lebih lebih dalam suaka politik yang
didalamnya berbagai kepentingan terselubung bahkan dalam politik ini
membutuhkan kejelian dan kejeniusan dalam melihat sebuah fenomena baik
itu kaitannya politik, budaya, ekonomi, pendidikan dan lain sebagainya.
Semua itu mempunyai misi yang sama ingin menciptakan sebuah perubahan.
Walaupun cara yang ia gunakan sangat beragam. Pada akhirnya, sejarahlah
yang akan membuktikannya nanti.
+ komentar + 1 komentar
bacot lu. Munafuck
Gua emang mau cari tugas, tapi bukan mau urusin kehidupan kaum lo.
"gak menghargai bentuk tubuh" justru ditutup maka gak menghargai bentuk tubuh bego