Perubahan Sederhana Berimplikasi Luas (Studi Kasus: ATM)
Anda
tahu ATM khan? Pernah bertransaksi melalui ATM khan? Dari beberapa
orang rekan kerja di kantor, ternyata ada dulu banyak orang yang sering
kelupaan mencabut kartu ATM dari mesin ATM saat melakukan penarikan
tunai. Bahkan sebagian orang masih sering kelupaan sampai sekarang.
Dulu
beberapa tahun sebelumnya, kebanyakan mesin ATM -setahuku- menggunakan
prosedur dengan mendahulukan keluarnya Uang Tunai dari mesin terlebih
dahulu daripada keluarnya Kartu. Selama menggunakan prosedur seperti
itu, ternyata sering ditemui kasus-kasus tertinggalnya Kartu ATM di
mesin ATM. Orang cenderung lupa mencabut Kartu setelah mereka mengambil
uang tunai dari mesin ATM.
Kasus
tertinggalnya Kartu ATM tersebut bisa dirasakan sedikit wajar mengingat
umumnya orang yang datang bertransaksi di ATM motivasinya adalah
melakukan Penarikan (Uang) Tunai. Dengan motivasi umum untuk menarik
Uang Tunai, maka secara psikologis orang cenderung lupa akan hal-hal
lainnya jika dia telah mendapatkan tujuannya. Setelah uang berada di
tangan, maka ia merasa lupa kalau seharusnya ia masih harus mengambil
Kartu ATM-nya.
Banyaknya
temuan kasus seperti tertinggalnya Kartu di mesin ATM ternyata tidak
luput dari perhatian Manajemen Bank. Berkacamata dari kasus-kasus
tersebut dan untuk mengurangi kemungkinan potensi resiko pencurian uang
dari Kartu yang tertinggal serta kesadaran dari pihak Bank untuk
mewujudkan prosedur yang lebih aman dan nyaman bagi nasabahnya, maka
pihak Bank pun mulai mengubah prosedur bertransaksi di ATM. Secara
perlahan, prosedur bertransaksi di ATM pun selanjutnya sedikit diubah.
Keluarnya Kartu dari mesin lebih didahulukan daripada keluarnya Uang
Tunai dari mesin. Konon menurut informasi dari pihak perbankan,
perubahan itu berimplikasi positif dengan makin berkurangnya kasus
tertinggalnya Kartu di mesin ATM.
Dengan
perubahan itu, mungkin anda akan berkata bahwa yang berpotensi
tertinggal di ATM sudah bukan Kartu lagi tetapi justru Uang Tunainya itu
sendiri. Berbicara kemungkinan memang pasti ada. Namun jika dianalisa
secara lebih komprehensif ulang, kita bisa ketahui bahwa umumnya orang
yang datang ke ATM memiliki tujuan untuk melakukan Penarikan Uang Tunai.
Artinya secara psikologis otaknya tergiring untuk berfikir fokus kepada
Uang itu sendiri. Jika belum memperoleh Uangnya, maka besar kemungkinan
ia tidak akan beranjak dari ATM. Sehingga jika prosedur keluarnya Uang
Tunai dipindahkan kepada prosedur paling akhir, maka risiko Kartu
tertinggal akan menurun. Dan katanya itu terbukti.
Sebuah
langkah yang bagus dari sebuah eksplorasi. Apakah anda menemukan sebuah
kasus yang mirip dengan hal ini dalam aktivitas Anda?